Skalanews - Gudang
penyimpanan pupuk PT Samsung Dan Ganda di kebun PT Inecda Plantations,
Kabupaten Inhu, Riau, digeledah jajaran Kepolisian Sektor (Polsek)
Rengat Barat. Penggeledahan itu diduga karena menyimpan
serta menggunakan pupuk bersubsidi jenis urea berlabel Pusri.
"Penggeledahan tersebut dilakukan kemaren karena sebelumnya mendapat
laporan dari warga setempat," kata kapolsek Rengat Barat, Efrizon, di
Rengat, Minggu (6/1) .
Penggeledahan gudang penyimpanan pupuk milik PT S&G itu, lanjut
dia, untuk menindaklanjuti laporan warga yang mencurigai perusahaan
tersebut menggunakan pupuk jenis urea bersubsidi.
Namun setelah dilakukan penggeledahan secara bersama antara pihak
kepolisian dengan pihak PT S&G, ternyata tidak ditemukan adanya
pupuk bersubsidi di dalam gudang tersebut.
"Kami tidak menemukan ada pupuk urea bersubsidi di gudang itu, hanya
saja ada tumpukan pupuk jenis urea pusri tapi bertuliskan non subsidi,"
jelasnya.
Selain melihat jenis karung, berapa orang personil polisi juga
melihat bentuk pupuk tersebut di dalam kemasan karung yang bertuliskan
non subsidi tersebut dan tidak ditemukan ciri-ciri pupuk bersudsidi.
"Setelah dilihat isi dan jenis serta warna pupuk bukanlah jenis pupuk
bersubsidi seperti yang dilaporkan," ujarnya.
Adapun ciri-ciri pupuk urea bersubsidi adalah berwarna pink, dan
pupuk urea non subsidi berwarna putih. Sedangkan yang di temukan dari
gudang PT S&G tersebut selain karung yang bertuliskan non subsidi
juga ciri-ciri pupuk tersebut adalah putih.
"Jadi tidak ada di temukan ciri ciri pupuk bersubsidi pemerintah pada
kemasan dan isi pupuk urea tersebut," sambung kapolsek efrizon
menjelaskan.
Manejer PT S&G, Taufik Hidiyat didampingi kepala gudang kebun PT
Inecda Plantations, wahyono mengatakan pupuk yang di sangka bersubsidi
tersebut dibeli dari suplayer pupuk PT Multiplikasi Abadi sukses
pekanbaru sebanyak 400 ton yang di terima minggu lalu.
Adapun sebagian pupuk tersebut telah digunakan untuk memupuk tanaman
kelapa sawit dan tidak pernah ditemukan pupuk tersebut berciri pupuk
bersubsidi seperti dari jenis warna dan karung. "Sebagai Perusahaan
perkebunan tidak pernah menggunakan pupuk bersubsidi," jelasnya.
[mad/ant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar