Rabu, 06 Agustus 2014

Distan Didesak Segera Realokasikan Pupuk Pada Agustus

CIANJUR, (PRLM).-Janji Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikulutra untuk melakukan realokasi pupuk subsidi pada Juli hingga kini beum terealisasi. Akibatnya, sejumlah petani kesulitan mencari pupuk. Padahal, permintaan pupuk subsidi oleh petani masih tinggi.


Petani di sejumlah wilayah terutama wilayah selatan Cianjur, seperti Sindangbarang, Sukanegara, Cempaka, dan Cibeber dan asosisiasi pegcer pupuk Cianjur mendesak dinas pertanian untuk segera merealisasikan penambahan kuota pupuk dengan merelokasi kebutuhan pupuk subsidi.

“Kami sebenanrya yang bingung ketika ditanya petani, karena kami ujung tombak pembelian pupuk dibawah. Alokasi pupuk subsidi bulan Juli sebenarnya sudah habis, makanya kami minta dinas untuk segera lakukan realokasi. Janjinya waktu Juli kan akan mengambil kuota pupuk Agustus dan September untuk dialokasikan di Juli namun hingga kini belum ada realisasi,” ucap Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk Cianjur, Adang Herry Pratidy kepada “PRLM”, Minggu (3/8/2014).

Adang mengatakan kondisi tersebut terjadi hampir di seluruh kecamatan. Saat ini beberapa kecamatan memang sedang melakukan pemupukan tahap I dan tahap II.
Bahkan, beberapa desa di wilayah utara Cianjur seperti Ciranjang, Mande, dan Sukaluyu sedang lakukan tanam. “Makanya permintaan pupuk urea subsidi tinggi. Namun, jika kami tidak disuplai karena memang alokasi habis tentu saja kami tidak bisa menjual,” tuturnya.
Petani yang mempunyai modal yang cukup banyak, kata Adang, nekat untuk membeli pupuk non subsidi dengan harga Rp. 5.000 per kilogram. Namun, pupuk pun tidak bisa langsung didapatkan karena mereka harus pesan terlebih dahulu.

“Mereka mengaku nekat menggunakan pupuk non subsidi karena jika dihitung-hitung daripada tidak di pupuk, maka kerugiannya akan semakin besar. Namun, dengan pemakaian pupuk non subsidi juga akan mengurangi keuntungan mereka. Jadi, petani ini serba salah,” tuturnya.
Sedangkan, Adang mengatakan untuk petani dengan modal tanam dan pemeliharaaan yang pas-pasan ya terpaksa ada yang menunda waktu tanam mereka, ada juga yang membiarkan tidak dipupuk, atau terpaksa dipupuk dengan kadar pemupukan dikurangi.

“Apalagi usai lebaran mereka ini kan sudah kehabisan uang untuk berlebaran. Para petani ini sebenarnya yang sangat dirugikan. Oleh karena itu, kami minta kepada dinas pertanian bisa lebih peka. Sedangankan untuk pemerintah pusat bisa menambah kuota pupuk lagi seperti tahun lalu. Kesulitan pupuk baru terjadi tahun ini,” ucapnya.
Adang bersama rekan pengecer pupuk lainnya dan distributor pupuk mengaku sudah mengajukan realoksi pupuk ke Dinas Pertanian Cianjur. Namun, hingga kini belum ada tanggapan.
 “Kami mengerti pasti distan juga berhati-hati mengeluarkan re alokasi karena berhubungan dengan barang subsidi. Jika salah mengambil kebijakan juga takut berurusan dengan hukum. Namun, kan dibawah kondisi sudah sangat mendesak. Petani ini susah mendapatkan pupuk,” ucapnya.
Salah seorang petani Sindangbarang, Rahmat (50) mengatakan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi sudah terjadi sejak empat bulan lalu. Ada pengiriman pupuk namun langsung diserbu oleh petani dan tidak seimbang dengan kebutuhan petani di lapangan.

“Kondisi kesulitan pupuk karena kuotanya berkurang baru terjadi tahun ini. Padahal, pupuk merupakan faktor penting dalam bertani. Saya sendiri memilih menunda tanam daripada dipaksakan atau dikurangi kadar pemupukan dikhawatirkan justru akan gagal panen,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Cianjur, Yanto Hartono sebelum libur lebaran mengatakan sudah mendapat laporan mengenai permintaan pupuk yang tinggi dan bahkan beberapa kios sudah tidak menjual pupuk subsidi. “Kami baru mendapatkan laporan beberapa hari lalu dan saya sudah meminta untuk dilakukan re alokasi,” tuturnya.

Yanto menuturkan, kurangnya alokasi di Juli karena memang alokasi pupuk untuk Juni dan Juli sudah ditarik pada April.Bahkan, rencananya alokasi Agustus dan September ditarik di Juli sehingga pupuk tidak sampai langka.
“Saya sudah instruksikan untuk itu, namun mungkin karena adda jeda libur lebaran. Namun, pada Agustus ini nanti akan ada penarikan kuota September di buan Agustus,” katanya.
Kuota kebutuhan pupuk Cianjur 2014 berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pupuk jenis urea terjadi penurunan hingga 0,82 persen atau sekitar 6.790 ton, pupuk NPK 0,81 persen atau sekitar 2.947 ton, sedangkan pupuk organik naik hingga 2,10 persen atau sekitar 924 ton.
Kebutuhan pupuk 2014 untuk urea 31.548 ton, NPK 12.317 ton dan organik 1.767 ton. Sedangkan, pada 2013, kebutuhannya untuk urea 38.248 ton, NPK 15.264 ton dan organik 843 ton. (Wilujeng Kharisma/A-89)***

Source Article from http://www.pikiran-rakyat.com/node/291518
Distan Didesak Segera Realokasikan Pupuk Pada Agustus
http://www.pikiran-rakyat.com/node/291518
http://www.pikiran-rakyat.com/feed/jawa-barat
JAWA BARAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar